Terkini

Polda NTB Gelar FGD Bahas Isu Sentral Terkait Harga Jagung di Pasaran

22
×

Polda NTB Gelar FGD Bahas Isu Sentral Terkait Harga Jagung di Pasaran

Sebarkan artikel ini

 

Mataram NTB – Jagung merupakan salah satu komoditi andalan Nusa Tenggara Barat (NTB). Berdasarkan data yang dihimpun, NTB menjadi penghasil ke 4 nasional. Menindak lanjuti isu Sentral Terkait anjloknya harga Jagung, Polda NTB bersama Forkopimda Provinsi NTB dengan mengundang berbagai kelompok masyarakat, tokoh agama, tokoh masyarakat, serta perwakilan petani Jagung NTB menggelar Focus Grop Discussion (FGD), Senin (29/04/2024).

Hadir pada kegiatan yang berlangsung di Ballroom Hotel Lombok Raya tersebut Kapolda NTB, Pj. Gubernur NTB, Danrem 162/WB, Ketua DPRD NTB, Danlanud ZAM, Danlanal Mataram, Kabinda NTB, Kemenag NTB, Kajati NTB, Ketua Pengadilan Negeri NTB, Kadis Ketahanan Pangan NTB, Pimpinan wilayah Bulog NTB, sejumlah Rektor Perguruan Tinggi di NTB, para Akademisi bidang Pertanian, ekonomi, dan perdagangan, serta kelompok mahasiswa dan masyarakat NTB.

Dalam keterangannya pada saat di wawancara awak Media Kapolda NTB Irjen Pol Drs. Umar Faroq SH.,M.Hum., menegaskan bahwa menghadapi permasalahan orang banyak seperti ini tentu dibutuhkan ide-ide dan masukan banyak pihak karena situasi ini tentu bukan terjadi dengan sendirinya melainkan ada latar belakang.

“Inilah yang perlu kita diskusikan bersama-sama dengan semua pihak terkait termasuk TNI Polri yang nantinya mengawal dan mengawasi kebijakan pemerintah,”tegasnya.

Biasanya setiap komoditi akan mempengaruhi harga bila mana terjadi lonjakan seperti halnya saat ini. Perlu dipastikan apakah anjloknya harga jagung akibat dari dampak panen raya seperti kebanyakan komoditi lainnya.

Peran kepolisian dalam menjaga gejolak masyarakat akibat isu sentral terkait jagung ini tentu melakukan berbagai upaya, terlebih dengan adanya Satgas Pangan di Polda NTB tentu akan melakukan pengecekan, pengawasan serta melakukan berbagai tindakan untuk mencegah terjadinya penyelewengan terkait tata niaga jagung ataupun pangan lainnya di NTB.

Ia berharap melalui FGD yang dilaksanakan dapat memberikan sedikit pemahaman kepada kita semua serta memberikan solusi yang barangkali dapat memberikan manfaat bagi masyarakat khususnya petani jagung.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *