Terkini

Zona Merah Lalu Lintas di Kota Bima: Lawan Arus dan Pelanggaran Jadi Hal Biasa

7
×

Zona Merah Lalu Lintas di Kota Bima: Lawan Arus dan Pelanggaran Jadi Hal Biasa

Sebarkan artikel ini

Kota Bima, NTB (05/9) – Kelalaian dan ketidaktaatan dalam berlalu lintas sering kali berujung pada kecelakaan fatal yang merenggut nyawa, baik bagi pelanggar maupun pengguna jalan lain. Di Bima, pelanggaran lalu lintas seperti melawan arus, tidak menggunakan helm, dan mengabaikan alat keselamatan menjadi pemandangan sehari-hari. Ketidakpatuhan ini sering kali berakhir dengan kecelakaan berat hingga korban jiwa, yang terus tercatat dalam data kecelakaan Sat Lantas Polres Bima Kota.

Kapolres Bima Kota, AKBP Yudha Pranata, menyatakan keprihatinannya terhadap tingginya tingkat pelanggaran lalu lintas di wilayah hukumnya. Bahkan, beliau sendiri beberapa kali menyaksikan kecelakaan yang disebabkan oleh pengendara yang melawan arus. “Melawan arus bukan hanya berisiko bagi diri sendiri, tapi juga membahayakan nyawa orang lain,” ujar Kapolres.

Dalam upaya menegakkan aturan dan mencegah kecelakaan lebih lanjut, AKBP Yudha Pranata berkomitmen untuk menindak tegas siapa pun yang melanggar aturan lalu lintas, terutama pengendara yang melawan arus. Setiap pagi, saat menuju Mako Polres Bima Kota, beliau secara langsung memberikan imbauan kepada para pelanggar. Dengan pendekatan humanis, Kapolres berbicara dari hati ke hati, mengingatkan bahwa pelanggaran seperti melawan arus tidak hanya merugikan diri sendiri, tetapi juga bisa mencelakakan orang lain.

Seperti yang terjadi pada Rabu pagi, 4 September 2024, di Jalan Soekarno Hatta, tepatnya di jalur menuju SMAN 1 Kota Bima, AKBP Yudha Pranata terpaksa turun dari kendaraan untuk menghalau dan memberikan imbauan kepada pengendara yang melawan arus. Kapolres meminta mereka untuk tidak mengulangi perbuatannya dan memerintahkan untuk kembali ke jalur yang benar.

Kapolres Bima Kota berharap adanya kesadaran kolektif dari seluruh masyarakat kota maupun Kabupaten Bima untuk mulai mematuhi aturan lalu lintas. “Keselamatan diri dan orang lain harus menjadi tanggung jawab kita bersama. Anak, istri, dan keluarga menunggu kita pulang dengan selamat dan bahagia,” imbaunya.

Beliau juga mengajak masyarakat Kota Maupun Kabupaten Bima untuk bersama-sama menciptakan kota yang patuh dan sadar akan keselamatan berlalu lintas. “Mari jadikan Bima sebagai daerah yang taat aturan dan peduli terhadap keselamatan di jalan,” tutupnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *